Nabi Ibrahim seperti kisahmu..
Muallaf dengan penuh cerita haru..
Rasa rahman rahim adalah fitrahmu..
Pemaaf adalah benih cintamu...
Aku terkejut saat kau katakan..
Rukun iman, rukun islam bukan terlalu dasar...
Tapi aku bangga padamu kau katakan..
Dasarnya islam adalah kejujuran dan berkata benar..
Lalu kau katakan pada anakmu..
Jangan pernah kau katakan tanah itu kotor..
Karena kau dibuat dari tanah..
Jangan pernah kau buang makananmu..
Karena petani dan peternak selalu miskin..
Aku islam sejak aku lahir..
Tapi tak seislam dirimu yang baru terlahir..
Aku muslim sejak ku ada..
Tapi tak sealim dirimu yang lebih tahu Sirah Nabawiyah..
Pantaslah..
Sifat anakmu lebih sosial dibandingkan melayu yang kukenal..
Pribadi keluargamu lebih hangat dari keluarga melayu yang kutahu..
Kesahajaanmu lebih bersari dari yang aku duga..
Seandainya kau adalah ayahku...
Kan kupeluk dan kucium sepanjang umurku..
Kan kujaga dalam pelupuk mataku..
Kan kubersihkan dosamu unukmu..
Biarlah dulu aku terjerembab kelam..
Biarlah dulu aku terdampar dalam gelap..
Biarlah aku termenung dalam sunyi..
Biarlah aku tergeletak dalam dosa..
Tapi aku akan bangkit dari kubur dosa
Meski aku baru kenal dirimu
Terpatri dalam sanubari..
Terngiang dalam hati..
Terbenam dalam mata..
KATA KATA HATI DARIMU..
Membuatku..
mencoba bangga dengan keluargaku..
menambah cinta pada istri dan anaku..
aku pun akan bisa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar