Selasa, 14 Juli 2009

Hari ini, 14 tahun yang lalu..

Hari itu, aku berkeluh kesah pada teman tentang penderitaanmu..

Sabtu itu, hatiku gundah entah siapa yang tahu..

Gelisahku terjawab saat kutelepon rumah..

Aku melihatmu telah terbaring di tempat orang ta berdaya..

Tapi…

Mengapa kau menyuruhku pulang..

Mengapa ta kau ijinkan aku menunggumu..

Kau hanya katakan:

Selesaikan sekolahmu dengan cepat, jadilah orang sukses…

Luluh hatiku terpaksa pulang..

Minggu pagi, hatiku makin tak menentu..

Kucoba mencari suasana lain dengan sahabatku yg hilang..

Lalu aku pulang ke rumah tempat KKN..

Semua di depan rumah itu menanntiku dengan bisu..

Air mata mata sepuh pun ta tahan melihatku..

Cep, geura uih ayeuna ka Bandung…

Gemuruh hatiku di bus…

Ya Allah moga dia baik2 saja…

Hey…mengapa temanku mengikutiku di belakang..

Ada apa ini..jantungku makin bergejolak..

Berlalilah aku kencang mendatangi RSHS..

Lalu aku dapat jawaban dari suster..

Anda ko anaknya ga tahu dia dah tiada..

Tak sadar celaka, aku lari kencang menuju rumah neneku..

Ternyata kau telah terbujur kaku…

Aku berteriak keras, dan ta sadarkan 30 menit kemudian..

Isak tangis ku keluarkan agar aku Ridho melepasnya..

Kau kemarin bicara lantang padaku…

Selesaikan sekolahmu dengan cepat, jadilah orang sukses…

Tanpa terkira kau akan seperti ini..

Tangisku semakin menjadi,

saat…

Bibiku berbisik pada telinga kirimu:

saya ridokan uang 200ribu yang dipinjam untuk sekolah anakmu

saat..

Kakaku meberikan satu kantung plastik beras yang dibawamu untuku…

Saat..

Kutahu ternyata kau bekerja tanpa kenal lelah untuk anakmu..

Kutahu kepedihan dan penderitaan yang kau terima selama ini…

Mamah…

Aku telah selesaikan sekolahku cepat..

Aku kan jadi orang sukses untukmu..

Aku kan membuatmu bangga di syurga..

Tiada yang menghinakan kita lagi…

1 komentar:

Unknown mengatakan...

semoga tabah dan redha menghadapinya...