Sabtu, 11 Juli 2009

Wahai Bunda Pertiwi....


ku tlah dihantam bencana berlaksa-laksa, diuji celaka berjuta-juta..mengapa aku harus risau...
Meski jiwaku mengharu biru, hatiku menghitam pekat..kan kulawan pisau yang menghunus..karena cinta kekuatanku..
bergeloralah bulan itu, temaramlah malam ini, senyaplah angin dingin..agar aku dapat mendengarkan nafas-Nya
bendunglah laut itu sebisamu agar bundamu salut,
genggamlah isi gunung itu semampumu, agar pertiwimu tak merenung,
Tebaslah angin yang gemirisik, sampai kau ta takut dunia
Ambilah matahari di upukmu, hingga kau dapat terangkan duniamu
Rangkulah bulan yang sendu, agar tiap malam engkau benderang dimanapun…

Tidak ada komentar: