Awalnya, manis mulutmu terucap..
Hingga ku tertegun dan kuanggap kau mesra..
Harapanku, kau menjadi temanku tetap..
Bangga bila berkawan denganmu serasa..
Hari itu,
Aku pun iba melihatmu saat kenegriku sendiri ta ada kawan..
Lalu kubagi kau kesempatan datang ke Bandung...
Moga kau jadi kawan yang menawan..
Agar hatiku ta kosong dan merasa mendung..
Dan sepertinya kau dapat bantu..
Ta sedkitpun terpikir kau seperti ini sekarang..
Kenapa kau sekarang jadi hantuu...
Menakutkan kami semua orang...
Aku ta tahu siapa bagi tahu..
Aku ta tahu mengapa dia tahu..
Mana aku tahu orang jadi tahu..
Rupanya kau katakan semua..
Rumahku cantik..
Mobilku menarik..
Sampai kau katakan pembantuku banyak..
Dan uangku banyak...
Kau menjadi orang kepercayaan bosku..
Rupanya kau spy hebat...
Membuat terlena bosku ...
Karena kau telah mengadu dengan hebaaat...
Aku benci...
Seandainya aku tahu itu..
Menyesal kau bawa ke rumahku..
Sepertinya segalau kau tahu..
Kaukah ular berkepala dua..
Mempunyai hati dua..
Hati dengki pada kawanmu..
Dan hati "oke" saja pada bosku..
Aku harap Tuhan membalas kebaikanmu..
DAN KEDENGKIANMU....
2 komentar:
ya iyalah..masakan ya iya dong..namanya bp lah bukan bp dong wakakakkak :P
yaa semoga kebenaran itu terbongkar dan segala kedengkian terkubur..aminnnnnnnn
peace be in our heart alwayss..
yang benar tetap benar..biar segala kepura-puraan yang tidak akan bertahan lama itu bakal terbongkar suatu masa nanti..kita nantikan saja..tika dan waktunya...kerana setiap perbuatan ada balasannya...what goes around comes around...what u give..u get back...hihihihihih...
Posting Komentar